Info lengkap,
http://www.pikiran-rakyat.com/node/162967
Photography Education & Experience
Thanks to Nature: Unik, Edukatif, Kreatif dan Entertaining
Alam selalu memberikan berbagai manfaat untuk kemaslahatan kehidupan manusia, dengan berbagai unsurnya. Alam mengatur diri sesuai dengan kodrat dan kehendak-Nya, udara yang kita hirup, air yang kita minum, hasil dari tanah, hutan dan laut, mereka berjalan pada rel-nya. Namun saat ini ‘rel’ itu terlalu banyak penyumbatannya atau dengan kata lain: rusak.
Sudah selayaknya manusia ‘bekerjasama’ dengan alam untuk mengembalikan atau memperbaiki ‘rel’ alam agar bergerak dengan lancar. Berbagai program pengembalian fungsi alam oleh berbagai kalangan telah dilakukan. Salah satunya adalah program Thanks To Nature yang diinisiasi oleh Teh Kotak yang digelar di Hotel Bumi Sangkuriang Bandung pada tanggal 23 Oktober 2011.
Acara Thanks to Nature ini dimulai pada pukul 09.00 wib. Di sini sangat terlihat nuansa yang sangat berbeda dengan konsep gelaran lain yang serupa. Unik, edukatif, kreatif dan entertaining. Tidak seperti acara ditempat lainnya yang hanya mementingkan unsur hiburan dan bisnisnya saja. Disini kita dihibur dengan cara yang unik, edukatif dan kreatif. Dari hal yang kecil; seperti tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merokok di lokasi acara, itu semua terlaksana dengan baik. Sehingga semua pengunjung, peserta dan panitia bisa bekerjasama untuk menjaga kedua hal tersebut sampai akhir acara. Ini sebuah prestasi tersendiri untuk sebuah gelaran besar.
Dan memang acara ini ditujukan agar bisa menyentuh hati manusia itu sendiri agar bisa berbuat dari hal-hal sederhana dan dimulai dari diri sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Adi M. Barnas selaku perwakilan dari Teh Kotak, “Selain branding untuk Teh Kotak sebagai produk Indonesia yang berkualitas yang sudah bisa berterima kasih kepada alam, kita mengajak kepada konsumen teh kotak itu sendiri untuk turut berterim kasih dan berbuat banyak kepada alam. Dan kami berharap efeknya kepada seluruh masyarakat sebagai gerakan spirit dan menyentuh hatinya. Serta menjadikan masyarakat sendirilah sebagai agen-agen perubahan itu.”
Berbagai gelaran acara pun membuat para pengunjung mendapat pencerah hati dan pengalaman baru. Dengan konsep empat panggung: Main Stage, Stage Angin dan Air, Stage Bumi dan Stage Api, serta Cinema Alam, pengunjung mendapatkan berbagai variasi tontonan yang edukatif. Selain itu dilengkapi juga dengan arena eco bazaar, eco food dan sketsa alam. APC Institute (Air Photography Communications) yang dikelola oleh Galih Sedayu menggelar Eco Fashion Photo Contest, sebuah lomba memotret model dengan busana-busana ramah lingkungan.
Ada lima model dengan tema yang berbeda sebagai objek lomba foto. Model pertama mengenakan busana coklat dengan aksesoris bambu, kemudian model dengan tema teh kotak dipadu sedotan putih sebagai aksesorisnya, lalu model ketiga bernuansa hitam dengan plastik sebagai akesesoris yang merupakan re-use dari cup ataupun botol mineral. Dan disain model keempat menggunakan nuansa batok kelapa yang didominasi warna hijau baik dari kostum maupun make up. Terakhir, seorang model yang dibalut pakaian putih dengan kardus yang di modif sebagai aksesoris.
Ada ratusan fotografer mengikuti kontes ini. Mereka sangat antusias mengambil shot dari berbagai angle. Ternyata ada beberapa peserta yang memang pada kontes ini merupakan pengalaman pertama mereka mengikuti lomba foto, seperti yang diungkapkan oleh Fiona, “Saya baru tahu ada acara ini dari teman, dan ini pengalaman pertama saya mengikuti lomba foto. Unik juga tema-nya, penasaran bagaimana sih Eco Fashion itu. Ternyata keren. Mudah-mudahan kedepannya publikasinya lebih luas lagi.” Selain itu ada beberapa masukan dari peserta seperti yang diungkapkan Fadli, “Saya sangat tertarik dengan tema yang unik ini, tidak seperti biasanya. Namun karena beberapa model telat muncul, kita jadi agak sukar mengambil angle, karena hampir semua peserta ngumpul di satu model. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi. Tapi secara over all bagus konsepnya.”
Terasa kentalnya maksud dari tema eco fashion ini dari re-use berbagai materi barang bekas/ limbah sebagai simbol dari pengolahan limbah yang bisa digunakan sebagai aksesoris dalam fashion. Seperti diungkapan oleh salah satu disainernya, Ira Khoerunnisa, “Alam ini sudah begitu rusak, kita ingin berpartisipasi untuk mengurangi kerusakannya dengan mere-use barang bekas kedalam disain fashion. Untuk daily fashion-nya bisa diimajinasikan dan dikreatifkan saja barang-barang bekasa sebagai aksesoris tambahan.” Begitupula apa yang diungkapan Galih Sedayu, “Eco Fashion Photo Contest ini sebagai sebuah cara lain untuk mengurangi pola konsumtif dengan re-use dan re-cycle dari bahan yang ramah lingkungan.”
Ayi Rahmat Hidayat (fotografer model), Galih Sedayu (fotografer dan pengelola APC Institute) dan Dudi Sugandi (Fotografer HU Pikiran Rakyat) yang menjadi juri pada kontes ini memberikan penilain dari kriteria: Kesesuaian tema, ide, dan eksekusi. Dan yang menjadi juara adalah juara I Chris Januar, juara II Jaka Santri, dan juara III Arief Sahaya. Masing-masing mendapatkan sertifikat dan uang tunai sebesar Rp 500.000,-, Rp 1.500.000,-, dan Rp 3.000.000
Banyak sekali acara yang ditampilkan yang bisa menjadi inspirasi pada gelaran Thanks To Nature ini, dengan MC yang selalu bisa membuat pengunjung tersenyum dengan apik dipandu oleh Ronny Urban dan Jessica William. Seperti Doa Bumi, kegiatan Bandung Berkebun, penampilan Chalwanka, Komunitas Hong dengan mainan dan permainan khas sunda-nya, dan lainnya.
Salah satu workshop yang unik ditampilkan oleh komunitas KLJ (Kamera Lubang Jarum), dimana para pengunjung diberikan pengalaman unik, yaitu membuat kamera dari kotak bekas Teh Kotak. Selain membuat kamera sendiri, peserta diajarkan juga mencetak sendiri hasilnya dikamar gelap. Mereka pun bisa berinovasi dengan membuat bentuk lain kamera sesuai dengan keperluan hasil foto-nya. Antusias pengunjung untuk mengikuti pelatihan di lokasi eco bazaar terlihat dari daftar peserta mencapai kurang lebih 400 pengunjung. Koko salah seorang pengunjung mengungkapkan, “Senang sekali, ternyata bisa membuat kamera sendiri, selama ini saya pikir kamera harus hi-tech, ternyata bisa terbuat dari media yang sederhana.”
Acara workshop di Cinema Alam dari komunitas KLJ dipandu oleh Deni Sugandi (Kordinator Komunitas KLJ Bandung), Hani, dan Ray Bachtiar (Pendiri KLJ). Banyak hal yang didapat dari materi tentang kamera lubang jarum ini, diantaranya ungkapan dari Ray Bachtiar sebagai penggagas komunitas KLJ, “Walaupun penggunaan kamera lubang jarum ini tidak bermaksud untuk mengurangi limbah produksi secara besar, namun filosofinya untuk kaum muda adalah pola pikir atau mind set mereka ke depan, apapun bidang pekerjaannya mereka akan selalu ingat dan menyebarkan kebaikannya dengan mengolah limbah sekecil apapun.”
Acara selanjutnya didalam dan luar gedung silih berganti menghibur dan mendidik pengunjung, seperti penampilan Karinding Attack (alat musik sunda dipadu nuansa rock) dengan lirik sosialnya, Soulmotion, Hudog Dance, Adhitya Sofyan, Matthew Sayerz, dan Saresehan bersama Acil Bimbo dan Erbie Sentanu dengan tema bersykur kepada alam. Acil Bimbo mengambil acuan dari pola Urang Sunda dahulu, dalam memperlakukian alam.
Yang tak kalah menyedot perhatian pengunjung adalah penampilan seniman Dodong Kodir dan rekan-rekannya. Mereka tampil di Stage Bumi membawakan lagu blues yang cukup lucu dengan judul Sametan atau dalam bahasa Indonesia-nya hutang. Namun yang menarik bukan itu, semua alat musiknya terbuat dari barang bekas. Seperti drum terbuat dari bekas tabung tempat pakan ayam, kecapi terbuat dari bekas tube mesin cuci, dan saxophone dari pipa saluran air dan lainnya. Selain itu banyak alat yang tercipta dari barang bekas, seperti efek suara bola pingpong dari bekas gagang sapu, suara gelombang tsunami dari perpaduan triplek pasir dan lingkaran plastik tipis dibalut plastik kaca. Dan hebatnya lagi, berkat alat bekas yang disulap bisa menghasilkan berbagai suara itu, mereka telah diundang ke beberapa negara, seperti Prancis dan Australia. Inti dari penampilan ini adalah bahwa semua barang bekas bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat besar jika kita mau berpikir kreatif.
Acara kembali diisi oleh beberapa grup yang peduli lingkungan seperti Two Triple O dan Endah & Rhesa. Radio MGT sebagai salah satu official radio station turut live stream dari lokasi Hotel Bumi Sangkuriang. Tak terasa tiba pada penampilan dari diskusi unik yang di pandu oleh seniman Aat Soeratin dengan pembicara Ridwan Kamil atau lebih akrab Kang Emil, sebagai salah satu arsitek yang sangat peduli dengan konsep lingkungan hidup. Serta Abah Iwan, seniman sunda dengan tembang-tembang yang unik tentang alam.
Aat Soeratin membuka diskusi dengan membuka wawasan penonton tentang ekosistem. Bahwa ekosistem itu mencakup pola interaksi mulai dari keluarga kecil dengan lingkungannya, keluarga dengan tetangga dan lingkungannya sampai cakupan yang sangat luas, serta perubahan alam Bandung, khususnya. Selanjutnya paparan Kang Emil tentang konsep hutan kota yang harus seimbang pembangunan gedung serta penggunaan lahan tidak terpakai menjadi lahan hijau, serta berkebun di area yang padat gedung, seperti roof garden, river garden dan home garden serta pemanfaatan barang bekas. Diskusi ditutup dengan penampilan akustik Abah Iwan tentang alam. Selayaknya khas dari Abah Iwan, di setiap lagu selalu diselipi petuah-petuah yang terkadang membuat tersenyum dan kadang membuat hati sedih tentang keadaan alam. Aat Soeratin maupun Acil Bimbo berpendapat yang sama, “Ini sebuah event yang mahal, dalam arti kata kalau ada event dengan bintang tamu yang ‘wah’ penonton bejubel, tiket mahal pun bisa dibeli, itu biasa. Tapi dengan banyaknya pengunjung disini (thanks To Nature), pengunjung memerlukan perjuangan dan kecintaan kepada alam, ini sangat luar biasa.”
Penampil terakhir dimulai pukul 20.00 dengan penampilan dari Ayu Laksmi dan Glenn Fredly, penonton semakin antusias memadati area main stage. Disela-sela antar lagu mereka berinteraksi dengan penonton yang didominasi anak muda dengan pesan moral tentang kecintaan kepada alam dan bagaimana mereka harus berterima kasih kepada alam. (*Rishnandar Adi)
Menjumpai sahabat…
APC INSTITUTE mengundang para sahabat untuk berkolaborasi pada program
MACA MACA #3 – Program Membaca Buku & Majalah Fotografi Gratis
Maca Maca adalah Program membaca buku & majalah fotografi gratis koleksi Perpustakaan Fotografi Andhika Prasetya yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Program ini diselenggarakan untuk merespon kegiatan-kegiatan yang bersifat urban festive dan turut berupaya untuk mensinergikan komunitas fotografi dengan komunitas kreatif yang lain.
TEMPAT
Stan APC Institute @ Thanks to Nature Festival
Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang
Jalan Ki Putih No.12
Ciumbuleuit Bandung
WAKTU
Minggu 23 Oktober 2011
Pukul 08.30 wib – 22.00 wib
KETERANGAN
Program ini bebas untuk umum.
Bagi sahabat yang ingin hadir mohon menuliskan nama, nomor handphone & asal institusi/kampus/klub di kolom “comments” pada posting ini.
PENDUKUNG PROGRAM
Teh Kotak
Bumi Sangkuriang
Perpustakaan Fotografi Andhika Prasetya
INFO LANJUT
apc institute
agency, program management & class of photography
surapati core blok m32
jalan phh.mustofa 39 bandung
telepon 022-87242729 / 70160771
contact person: rani (022-92347207)
apc_institute@yahoo.com
facebook/apc institute & twitter @apcinstitute
http://www.apc-institute.com
Menjumpai Sahabat
APC Institute bekerja sama dengan Teh Kotak mengundang para sahabat untuk berkolaborasi pada program
HUJAN KAMERA #3 – Motret Bareng Kegiatan Festival
Hujan Kamera adalah sebuah program fotografi berupa aktivitas merekam foto yang dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai komunitas dan individu fotografi. Obyek foto yang dieksekusi dapat merupakan aksi & atraksi yang disuguhkan oleh para musisi, aktor, pemain teater, seniman & komunitas kreatif yang menampilan kebolehannya pada sebuah perhelatan festival. Program ini diciptakan sebagai bentuk ajakan untuk mengarsipkan kegiatan-kegiatan festival melalui visual foto.
PENGISI PROGRAM
Abah Iwan
Ayu Laksmi
Dik Doank
Adhitya Sofyan
Glen Fredly
Enda & Rheza
Mathew & Sawyers
Soulmotion
Saiya
Two Triple O
Komunitas Lubang Jarum
Bandung Berkebun
APC Institute
Dodong Kodir
Ridwan Kamil
Aat Soeratin
TEMPAT
@ Thanks to Nature Festival
Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang
Jalan Ki Putih No.12
Ciumbuleuit Bandung
WAKTU
Minggu 23 Oktober 2011
Pukul 08.30 wib – 22.00 wib
KETERANGAN
Peserta dikenakan biaya tiket masuk program Thanks to Nature sebesar Rp 20.000,- per orang.
Bagi sahabat yang ingin hadir mohon menuliskan nama, nomor handphone & asal institusi/kampus/klub di kolom “comments” pada posting ini.
APC Institute menyediakan Merchandise T-Shirt bagi 1 orang peserta terpilih yang mengirimkan karya foto tentang festival Thanks To Nature.
Karya foto dikirimkan melalui email ke apc_institute@yahoo.com paling lambat hari selasa tanggal 25 Oktober 2011.
Ukuran foto yang dikirim disimpan dalam format jpeg dengan sisi terpanjang 1200 pixel.
Mari bergerak bersama kami…
INFO LANJUT
apc institute
agency, program management & class of photography
surapati core blok m32
jalan phh.mustofa 39 bandung
telepon 022-87242729 / 70160771
contact person: rani (022-92347207)
apc_institute@yahoo.com
facebook/apc institute & twitter @apcinstitute
http://www.apc-institute.com
Menjumpai Sahabat
APC Institute dan Teh Kotak mengundang para sahabat untuk berkolaborasi pada program:
SHOOT THE STARS, CATCH THE FEST
Workshop Membuat Foto Potret dan Menyajikan Foto Cerita.
AGENDA KEGIATAN
Pembekalan materi workshop
Jumat 21 Oktober 2011
Pukul 19.00 – 21.00 wib
@ Cawan Photo Space, surapati core blok m32, lt3
Praktek pemotretan
Minggu 23 Oktober 2011
Pukul 10.00 – 22.00 wib
@ Bumi Sangkuriang
Presentasi karya, evaluasi & pembagian sertifikat
Senin 24 Oktober 2011
Pukul 15.00 – 17.00 wib
@ Cawan Photo Space
LOKASI PRAKTEK PEMOTRETAN
@ Thanks to Nature Festival
Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang
Jalan Ki Putih No.12
Ciumbuleuit Bandung
BIAYA PENDAFTARAN
Biaya pendaftaran Rp 50.000,- per peserta.
Pembayaran dapat dilakukan secara langsung di APC Institute atau melalui transfer ke rek BCA atas nama Rani Nuraeni 0860443881 KCP Riau. Bagi para peserta yang telah melakukan pembayaran melalui transfer wajib mengirimkan konfirmasi pembayaran tersebut melalui telepon ke nomor 022-70160771 untuk mendapatkan nomor registrasi peserta.
FASILITAS
T-Shirt Program Thanks to Nature
Handout materi workshop
1 buah Undangan Acara Thanks to Nature
Tutor Workshop
Sertifikat
PENGHARGAAN
1 orang peserta workshop dengan foto cerita terbaik akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 1.000.000,-
BATAS AKHIR PENDAFTARAN
Kamis 20 Oktober 2011
TUTOR WORKSHOP
Galih Sedayu (Photographer & Photo Story Tutor)
Rama Surya (Portrait & Essay Photographer)
PENDUKUNG PROGRAM
Bumi Sangkuriang
Thanks to Nature
Pikiran Rakyat
KETENTUAN WORKSHOP
Workshop terbuka untuk masyarakat umum.
Peserta wajib menyerahkan portfolio karya berupa softcopy file ke dalam CD pada saat pendaftaran.
Peserta wajib membawa kamera dengan tipe apapun pada saat mengikuti workshop.
Peserta wajib menyerahkan karya foto hasil workshop dalam bentuk softcopy file kepada panitia.
Peserta wajib mempresentasikan karya foto portrait & karya foto cerita setelah praktek pemotretan selesai.
Setiap foto diberi keterangan yaitu: nama lengkap, judul & nomor HP (Contoh: Hitler_Kumis Palsu_0817857461)
Foto yang dipresentasikan dapat merupakan foto berwarna atau BW (Black and White).
Semua karya foto peserta hasil workshop akan ditampilkan di http://www.apc-institute.com.
Mari bergerak bersama kami…
INFO LANJUT
apc institute
air photography communications
agency, program management & class of photography
surapati core blok m32
jalan phh.mustofa 39 bandung
telepon 022-87242729 / 70160771
contact person: rani (022-92347207)
apc_institute@yahoo.com
http://www.facebook.com/apc institute & twitter @apcinstitute
http://www.apc-institute.com
Menjumpai Sahabat
APC Institute dan Teh Kotak mengundang para sahabat untuk berkolaborasi pada program:
ECO FASHION PHOTO CONTEST
Lomba Foto Memotret Model & Busana Ramah Lingkungan
WAKTU
Minggu 23 Oktober 2011
Sesi I : pukul 08.30 wib – 10.00 wib
Sesi II : pukul 15.00 wib – 15.30 wib
LOKASI
Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang
Jalan Ki Putih No.12
Ciumbuleuit Bandung
HADIAH LOMBA FOTO
Juara ke-1
Sertifikat & Uang Tunai Rp 3.000.000,-
Juara ke-2
Sertifikat & Uang Tunai Rp 1.500.000,-
Juara ke-3
Sertifikat & Uang Tunai Rp 500.000,-
BIAYA
Biaya pendaftaran Rp 30.000,- per peserta (100 pendaftar pertama mendapatkan t-shirt gratis thanks to nature).
TEMPAT PENDAFTARAN
1) APC Institute (pendaftaran dibuka hingga hari sabtu tanggal 22 oktober 2011 pukul 17.00 wib).
2) Stan Panitia di Bumi Sangkuriang (hari minggu tanggal 23 oktober 2011 pukul 08.00 wib).
DEWAN JURI
Ayi Rahmat Hidayat (Fotografer Model)
Dudi Sugandi (Fotografer & Wartawan Foto)
Galih Sedayu (Fotografer & Pengelola APC Institute)
PENDUKUNG PROGRAM
Bumi Sangkuriang
Bengkel Kostum
Pikiran Rakyat
KETENTUAN LOMBA FOTO
Lomba foto terbuka untuk masyarakat umum.
Obyek foto yaitu para model yang mengenakan busana ramah lingkungan dengan suasana festival Thanks to Nature.
Pembayaran dapat dilakukan secara langsung di APC Institute atau melalui transfer ke rek BCA atas nama Rani Nuraeni 0860443881 KCP Riau (bukti transfer dibawa pada saat registrasi ulang).
Bagi para peserta yang telah melakukan pembayaran melalui transfer wajib mengirimkan konfirmasi pembayaran tersebut melalui telepon ke nomor 022-70160771 untuk mendapatkan nomor registrasi peserta.
Pendaftaran Lomba dan Registrasi ulang dapat dilakukan pada hari minggu tanggal 23 Oktober 2011 pukul 08.00 wib di stan panitia yang berada di Bumi Sangkuriang.
Setiap peserta bebas menggunakan segala jenis dan merk kamera digital.
Seluruh peserta lomba foto wajib mengirimkan karya fotonya ke Stan Panitia sesudah sesi pemotretan selesai.
Pengumpulan foto untuk sesi I ditutup pada pukul 11.00 wib sedangkan pengumpulan foto untuk sesi II ditutup pada pukul 16.30 wib.
Foto yang dikirimkan berupa softcopy file (melalui USB atau CF dimana foto-fotonya telah dipilih sebelumnya) dalam format JPG Fine/High/Resolusi tertinggi dengan jumlah maksimal 2 buah foto untuk setiap sesi.
Setiap foto diberi keterangan yaitu: nama lengkap, judul & nomor HP (Contoh: Elvis_Dewi Surga_0817857461)
Foto yang dikirimkan dapat merupakan foto berwarna atau BW (Black and White), selama di set di kamera bukan di software pengolah foto.
Peserta tidak diperbolehkan menggunakan software Photoshop. Apabila tetap melakukannya, peserta dinyatakan gugur.
Pengumuman pemenang lomba foto dilaksanakan pada hari minggu tanggal 23 oktober 2011 pukul 18.00 wib.
Pemenang lomba foto yang tidak hadir pada saat acara penyerahan hadiah akan dinyatakan gugur.
Seluruh foto yang masuk menjadi dokumen panitia (teh kotak) dan berhak untuk dipublikasikan. Hak Cipta foto tetap menjadi milik fotografer.
Keputusan Dewan Juri mutlak, sah & tidak dapat diganggu gugat.
Mari bergerak bersama kami…
INFO LANJUT
apc institute
air photography communications
agency, program management & class of photography
surapati core blok m32
jalan phh.mustofa 39 bandung
telepon 022-87242729 / 70160771
contact person: rani (022-92347207)
apc_institute@yahoo.com
http://www.facebook.com/apc institute & twitter @apcinstitute
http://www.apc-institute.com
Tulisan oleh Bellanissa B. Zoditama
Foto oleh Ruli Suryono
APC Institute turut mengisi acara Festival Thanks to Nature yang diadakan oleh Teh Kotak pada hari sabtu tanggal 16 Juli 2011 di Caldera Camp, Kampung Maen, Bumi Perkemahan Cibubur dengan program yang bernama Photo Rendezvous. Photo Rendezvous #7 kali ini mengundang Ridwan Kamil sebagai pembicara. Ridwan Kamil adalah seorang arsitek, pehobi foto, pendiri Urbane Indonesia dan juga pelopor dari program Indonesia Berkebun. Pria kelahiran kota bandung pada tanggal 4 Oktober 1971 ini telah menjadi salah satu arsitek yang popular & inspiratif di kalangan industri rancang bangun di Indonesia. Sejak tahun 2003, ia telah menghasilkan beberapa karya arsitektur di berbagai negara di antaranya Singapura, Thailand dan Cina.
Dalam kesempatan kali ini, beliau memaparkan foto-foto arsitektur yang memiliki tema tentang keselarasan antara ruang huni dengan alam. Foto-foto tersebut menampilkan tentang berbagai macam bangunan indah baik di dalam ataupun di luar negeri, yang dapat mempengaruhi psikologi bagi manusia yang melihatnya. Menurutnya, manusia modern saat ini banyak terjangkit fenomena “urban stress” dimana mereka kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena terlalu lama menghabiskan waktu di dalam ruangan. Untuk itu diperlukan yang namanya ruang publik dengan area hijau yang ditanami pepohonan sehingga kita akan mendapatkan kesegaran baru yang membuat nyaman dan tenang. Ridwan kamil telah menjelajah sekitar 100 kota di seluruh dunia. Ia melihat bahwa di kota-kota dunia seperti london, pemerintahnya cukup peduli untuk membangun ruang publik yang dapat dinikmati oleh setiap warganya ketimbang membangun jalan tol.
Ridwan Kamil pun turut mempelopori Indonesia Berkebun yang telah berkembang di beberapa kota besar di Indonesia, salah satunya adalah Bandung. Konsepnya adalah dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong dan memberikan bibit kepada para partisipan untuk menanam berbagai macam tanaman yang dapat dimanfaatkan seperti sayur-sayuran dan lain sebagainya. Ia menyebutkan di jepang, hampir semua roof top bangunan seperti hotel ditanami berbagai macam tumbuhan hijau sehingga lebih menyerupai hutan ketimbang ruang kota. Diharapkan melalui foto-foto yang dipresentasikan, dapat membangun kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam pelestarian lingkungan dan mulai mencari cara untuk menghijaukan ruang-ruang public yang tidak terpakai. Karena menurut Ridwan Kamil, salah satu ciri kota yang sehat yaitu apabila anak-anak atau orang tua tidak merasa takut bila keluar rumah. Mereka akan merasa nyaman apabila banyak ruang hijau kota yang dapat dijadikan tempat untuk bermain.